Saturday, June 8, 2013

PIZZA E BIRRA












Outlet Pizza E Birra yang belum lama saya dan keluarga kunjungi adalah outlet yang terletak di Gandaria City. Nuansa restonya cukup nyaman. Dan outlet di Gandaria City ini juga punya outdoor area. Tapi, malam itu berasa panas, jadi kami lebih memilih indoor area saja. Saya suka dengan konsep resto-resto Ismaya. Mereka selalu punya konsep yang terasa original dan unik. Tapi, jujur saja ... saat bersantap di Pizza E Birra, tidak semua menunya outstanding. However, saya tetap fan nya Ismaya :)

Hal menarik lainnya adalah bagi saya dan keluarga saya yang Muslim, ada rasa nyaman ekstra saat bersantap di Pizza E Birra Gandaria City ini, karena mereka tidak serve pork. Saya sih tidak tahu dengan outlet lainnya. Tapi, setahu saya untuk outlet-outlet Resto Ismaya yang ada di Gandaria City, pihak Ismaya memang tidak menyajikan menu yang menggunakan pork. Contohnya, Fook Yew yang juga restonya Ismaya  di Gandaria City. Di sana pun 100% Halal.


Let's Talk About Food




Ini salah satu menu yang dipesan Ibu saya malam itu. Spaghetti Carbonara with Turkey Bacon and Mushroom (75k). Saya tidak mencobanya, jadi saya tidak bisa berkomentar tentang citarasanya. Tapi, menu itu tandas dengan licinnya sih :) Untuk minuman, kami sepakat mengorder TWG Grand Wedding Tea (27k, bisa 1 kali refiil). Dan, saya suka sekali dengan Grand Weddingnya TWG ini. Black Tea dengan fruity note yang segar dan clean.



Awalnya saya ingin memilih menu ini, tapi karena malam itu saya lagi kepingin makan Salmon Steak, jadi saya melewatkan the quite excellent menu di Pizza E Birra ini. Sausage Hangover(79k) >> Chicken sausage, creamy mashed potato dan spicy gravy sauce. Adik saya dan 2 bocah kecil menikmati menu ini. Meskipun dibilang spicy gravy sauce, tapi menurut kami sih gak ada rasa pedas berlebih, masih acceptable buat lidah anak-anak, soalnya adik saya yang masih 6 tahun saja bisa menyantapnya :) Saya sempat mencicip keseluruhan komponen yang ada di menu Sausage Hangover ini. Chicken Sausage nya punya citarasa yang pas, gurih dan bikin nagih, jujur saja (Saya harus kembali secepatnya ke Pizza E Birra untuk menu ini lol). Tapi, mashed potatonya karena dibikin terlalu creamy memang jadi lembek dan malah biasa aja di lidah saya. Saya suka mashed potato yang tidak terlalu lembek tapi juga creamy enough :) Jadi, ini masalah preference saja sih.






Ini menu pizza yang kami pesan, Fungi E Prosciutto (73k), hanya saja mereka memakai Turkey Ham sebagai pengganti prosciuttonya. Mungkin, di outlet Pizza E Birra lainnya tetap memakai prosciutto, better ask sih :) Pizzanya jenis thin crust dan toppingnya cukup berlimpah. Basic saucenya juga memakai brown sauce jadi cukup gurih. Rasa tomato saucenya tidak seasam salah satu resto pizza+pasta favorit saya yang berinisial PM :)



The Godfather Calzone



Mix Menu



 The Godfather Calzone (65k). Isinya Chilli Con Carne. Saya tidak sempat mencicipinya jadi no comment for taste cuma bisa komentar bahwa menu ini cukup menarik perhatian kami dan bikin joke singkat karena sizenya yang quite big enough (meskipun sesuai sifat Calzone, saat dislice, uap nya akan keluar dan membuat calzone-nya mengempes). Di foto mix menu, menu yang ada di bagian atas pizza di samping Sausage Hangover adalah menu Lamb Rump Steak (85k). Tapi, beneran deh, not recommended. Datang dalam potongan-potongan medium, tekstur alot dan hambar. Ya, ini resto dengan spesialisasi Pizza, jadi untuk Steak memang gak bisa expect too much juga sih.






Mashed Potato - Portion


 Ini menu yang saya pesan, Salmon with Cream Sauce (79k). Di menu, kelihatan cantik dan menggugah. Tapi, ketika datang, saya sedikit kecewa karena presentasinya agak gak sama. Beda dengan Sausage Hangover, yang datang persis seperti di dalam buku menu heheh (Iya, saya tahu ... buku menu sebuah resto biasanya sudah melewati proses fotografi yang rapih dan mungkin sedikit retouch ala photoshop etc tapi tetap saja saya kecewa hehe). Ok, lalu rasa kecewa itu sedikit bertambah menemukan citarasa cream sauce yang quite bland juga tekstur Salmon yang tidak selembut bayangan saya. Hanya tumisan sayurannya saja yang membantu saya menikmati sajian ini. Dan karena tidak ada komponen carbo di hidangan ini, jadi saya memesan side dish Mashed Potato. Tapi, tentu saja yang datang sama dengan yang ada di Sausage Hangover. Jadi, sedikit malas-malasan juga sih jadinya menyantap menu pilihan saya itu.






2 Dessert yang kami pesan adalah Cheesecake Royale (39k-guler) dan Traditional Tiramisu (39k). Cheesecake Royale bentuknya memang seperti pizza yang dasarnya adalah puff pastry yang dibaked dengan adonan Italian cheesecake (menurut penjelasan buku menunya). Disajikan hangat dan lebih baik dinikmati segera saat puff pastrynya masih renyah. Rasanya cukup enak dan tidak terlalu manis.

Ada kalanya berasa bosan dengan Tiramisu. Tapi, malam itu memang lagi kepingin Tiramisu tapi bukan yang real Italian style - dengan komposisi egg yolk, sugar, mascarpone dan white eggs (tanpa cream). Dan beruntung, Tiramisu di Pizza E Birra bukan termasuk yang menggunakan resep dengan white eggs itu, berasa sih dari tekstur creamnya. Untuk Tiramisunya, adonan cream tiramisunya cukup creamy, lembut dan manisnya pas. Rasa kopi dari adonan sponge cake di dasar gelas yang dibrush dengan coffee simple syrup cukup terasa. Ada 1 buah lady finger yang diletakkan di atas gelas, jadi bisa disantap dengan cara dicelup ke cream tiramisunya, memberi ekstra tekstur renyah. Saat revisit nanti, saya pasti pesan Tiramisu mereka lagi :)







all photos by foodserendipity.blogspot.com

Monday, May 27, 2013

Sumatera Eclair di Starbucks





Kembali menulis review makanan lagi di blog ini. Seperti kebanyakan orang yang menulis blog, seringkali blog-nya terbengkalai. Walaupun saya tahu persis persentasi yang menulis blog secara rutin sangat jauh lebih banyak. Jadi, kesalahan dalam menelantarkan blog pribadi memang murni menjadi kesalahan saya pribadi :) Alasannya karena awal tahun ini saya sedang fokus menulis naskah fiksi yang rencananya ingin saya ikutkan dalam sebuah kompetisi menulis fiksi dari sebuah publisher. 


Tapi, lagi-lagi itu bukan alasan juga sih untuk membuat blog sendiri terbengkalai. However, saya belum menjadi food blogger yang sesungguhnya di sini. Foto-foto yang ada pun mostly my amatir food photography yang sangat rustiq sekali, banyak noise dan blur di sana-sini dengan kualitas yang memang masih low sekali :) Tapi, karena saya suka menulis tentang makanan, jadi inilah food blog saya yang apa adanya :D 


 



Ok, stop curhat. 
Sumatera Eclair ala Starbuck. Kali ini saya mau review singkat tentang miss Eclair ini.Kalau dari teksturnya, saya sependapat dengan salah satu teman saya kalau jenis Sumatera Eclair yang ada di Starbucks ini lebih condong ke aslinya, yakni French Eclair/Parisian Eclair, bukan yang lokal kita biasa santap semasa kecil.

Perbedaan utama jelas di choux base nya atau kulit sus nya. Kalau Sumatera Eclair ini lebih crunchy tidak selembut eclair adaptasi di Indonesia. Kalau saya sih suka, meskipun saya berharap toping caramel di atasnya tidak setebal dan semanis yang saya santap.










 Filling dalam dari eclair ini adalah sejenis chocolate coffee cream yang saat saya santap tidak sepekat seperti yang saya duga. Kalau boleh berharap, maunya sih filling chocolate coffee creamnya yang agak pahit saja, supaya bisa meredakan rasa manis berlebih dari caramel toppingnya. Karena rasa manis yang sedikit kuat dari caramel topingnya jadi bikin saya menyingkirkan sebagian caramel toppingnya saat menghabiskan Sumatera Eclair ini. 

Selebihnya, Sumatera Eclair ini untuk saya cukup eatable dan masih membuat saya ingin membelinya lagi (tetap dengan menyingkirkan caramel toppingnya sebagian, jika pada saat menyantapnya lagi masih semanis saat pertama menyantap Sumatera Eclair ini)




Oh ya, pemilihan nama dengan menambahkan Sumatera (sepertinya mengacu ke pemakaian biji kopi asal Sumatera untuk campuran di filling eclair ini, cmiiw) membuat saya angkat topi untuk Starbucks Indonesia :) Jika diperbaiki sedikit beberapa elemen dalam Sumatera Eclair ini, saya rasa Sumatera Eclair ini bisa dilirik para chef du patissier  karena pemakaian biji kopi lokal Indonesia, sekaligus bisa mengangkat biji kopi Indonesia. 

Inspirasi dalam dunia Pastry memang umum terjadi, seperti di bidang lainnya seperti desain contohnya. Untuk di Pastry, contohnnya saja Matcha Eclair yang di up -salah satunya- oleh Sadaharu Aoki yang memiliki Patisserie di Paris dan Jepang. Bahan baku khas Jepang seperti Matcha dan Yuzu (sejenis citrus fruit) lalu jadi tren baru di Paris saat Aoki dulu begitu gencar memakai bahan baku tersebut dalam produk pastrynya, sehingga banyak Chef du Patissier lainnya yang akhirnya juga ikut menggunakan bahan baku tersebut. 
 





All photos by myfreshlybaked.blogspot.com


Saturday, December 1, 2012

Pancious Pancake House - Pondok Indah Mall 2 Jakarta Selatan



Ini makan malam terlambat di suatu Sabtu malam lol.
Saya dan keluarga memutuskan having this late dinner at Pancious Mall Pondok Indah 2. Dan, beruntung (atau nyebelin) kita jadi last guest sebelum mereka closing. Artinya, setelah kami masuk, resto sudah closed order.

Saat itu masih ada 2 tables yang terisi. Dan sepertinya mereka juga baru mulai memesan.
Okay, setidaknya tidak terlalu harus rushing menghabiskan makan malam kami itu. Apalagi yang paling menyebalkan dalam bersantap kalau harus dipaksa buru-buru menghabiskan makanan yang tengah disantap? oh well, bad food tentu saja menyebalkan juga :)

Tapi, untunglah ... untuk sisi kualitas makanan, sejauh ini me and my sists belum pernah dikecewakan oleh Resto yang terkenal dengan varian pancake nya itu :) So far their food always make our tummy full and happy :)



 Seperti makan malam saat itu tentu saja :) Full and happy :)





Okay menu yang saya pesan malam itu Sausage and Dried Chilli Pasta dengan pilihan pastanya Fettucini, while my younger sist order the same menu tetapi dengan pilihan pasta Spaghetti. Cara masaknya hampir seperti Aglio Olio yang sangat simpel, tetapi cukup delightful. Lalu setelah mencicip rasa asli hidangan ini, saya mulai memodifikasi-nya sesuai keinginan pribadi :D Diberi ekstra dried chilly flakes dan potongan red chilli padi yang langsung memberikan efek aroma dan rasa pedas asli :) Saya juga menambahkan quite a lot of Parmesan cheese karena saya mau pasta saya tidak terlalu dry. Penambahan parmesan cheese saat bagian bawah pasta masih menyimpan suhu panas (dan kemudian diaduk supaya merata) membuat keju-nya sedikit melunak (of course karena parmesan termasuk hard cheese jadi tidak ada lelehan seperti melt cheddar or gruyere lol tekstur parmesan cheese yang sudah berupa bubuk itu cukup membantu si keju agak melunak sedikit ) dan memberikan rasa creamy gurih yang menambah rasa dan aroma pasta yang saya pilih itu :) Ketika disantap dengan potongan sosis homemade nya membuat saya cukup lahap saat menyantapnya :D Yes it was delicious!



Crispy Chicken Fillet (kalau tidak salah) ini pilihan Ibu saya. Yang dibelakang itu menu my younger sist yang sama dengan yang saya pesan tetapi menggunakan pasta Spaghetti. Keliatan lebih banyak tentunya dari porsi saya karena lembaran Fettucini kan jauh lebih besar dari spaghetti jadi ketika di olah dengan berat yang sama, Fettucini akan terlihat lebih sedikit :)

Kembali ke menu Crispy Chicken Fillet , Ibu saya sih terlihat menikmati sajiannya dan menurutnya cukup enak karena seasoningnya pas dan crunchy texture eksteriornya juga menambah rasa keseluruhan. Saya sempat mencoba karena Ibu saya terlalu kenyang untuk menghabiskannya, masih bersisa 2 pc left on the plate. Menurut saya, cukup enaklah terutama ketika disantap dengan tar tar saucenya, jadi ada rasa segarnya, tidak melulu jadi hidangan yang boring :) 






Ya, saya lupa nama menu minuman ini ... Mix Fruit something i guess :)
 Bisa untuk 3-4 orang dan rasanya segar sekali :) Love this drink! Potongan buah-buahannya juga terasa segar dan memberi efek asam yang like always delicious.


Menu yang dipilih my older sista adalah Smoked Beef and Mushroom Pasta. Saya sempat mencicip sedikit dan ternyata it was delicious also :) creamy tetapi tidak over, full of taste tetapi seimbang. Aroma dan rasa jamurnya benar-benar menambah appetit dan potongan smoked beefnya juga masih terasa lembut/tidak over cook. 

Kadangkala saya suka smoked beef di panfried sampai agak garing tapi untuk hidangan ini saya rasa smoked beef yang dimasak secukupnya lebih cocok karena menjadi satu kesatuan ketika disantap. My sista did agree karena menurut dia her choice of pasta that night was well delicious :)
Dessert Time!

Tetapi karena kami semua sudah almost full jadi we decided untuk sharing a plate of dessert. Secara varian pancake and waffle nya sudah sold out malam itu jadi kami memilih Crepes Cake which is vanilla one with chocolate ice cream and chocolate sauce.

Well, sebenarnya saya tidak pernah terlalu suka chocolate ice cream. Would rather choose vanilla or pistachio or coffee or even strawberry. Tapi, karena kedua sista saya itu justru demennya chocolate ice cream jadi untuk saat itu saya agree saja deh :)

Crepes Cake nya menurut saya kalau disantap tanpa chocolate saucenya malah bland-hambar. Tapi kalau disantap dengan chocolate sauce rasanya jadi naik dan quite delicious. Walaupun untuk sajian jenis cake ini/Mille Crepes or Crepes Cake saya lebih suka buatan salah satu toko khusus yang menjual jenis cake ini di Plaza Indonesia karena buatan mereka sangat enak tanpa tambahan apapun rasanya benar-benar extremely delicous. Meskipun demikian, yang dibuat Pancious cukup enak tapi hanya kalau disantap bersama condiment-nya seperti chocolate sauce itu. And the conclusion cukuplah untuk memberi ending manis for our late dinner that night :)

So, time to end my post :)
Thanks untuk any of you yang kebetulan membaca postingan-postingan saya di blog ini.


Dee

Wednesday, October 3, 2012

Sugarbites Bake Shoppe


Sugarbites Bake Shoppe (Online Cake Shop)


Sugarbites Bake Shoppe merupakan salah satu toko kue online berkualitas. Jujur saja, i'm quite enjoy their products :) Apalagi Sugarbites juga menggunakan natural food colorings yang di-impor langsung dengan merk Indian Tree (setelah di cek, Indian Tree food colorings memang terbuat dari bahan-bahan natural).

Saat ini sih, Sugarbites menjual kreasi pastry mereka lewat website-nya dan akun resmi Facebook-nya. Untuk produk-produknya, favorit saya itu kreasi cupcakes-nya. Basic cakenya moist and rich (in a good way), nggak bland seperti kebanyakan cupcake yang sudah pernah saya coba. The excellent point, ada di frostingnya. Sepertinya menggunakan teknik Swiss atau Italian Buttercream sehingga hasil buttercreamnya memiliki tekstur yang ringan, moist, creamy and so tasty karena penggunaan real fresh butter-nya.

Untuk Macaron nya, menurut saya cukup enak meskipun not the no.1 or 2 for the best Macaron maker in Indonesia for me. Not gonna talk to much on this post, so enjoy the picts :)
 


Ombre Cake
Green Tea Tartlet





Various flavors of Cup Cakes

Macaron

Monday, July 9, 2012

Classic Coffee Drinks @Cafe Oh La La Jakarta




  Unique menu with France influence


Sebagai salah satu coffee shop yang sangat dikenal oleh masyarakat kota Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia, Cafe Oh La La jelas punya pengaruh signifikan dalam perkembangan industri F&B di Indonesia. Banyak yang pasti ingat bagaimana Cafe Oh La La membuat Zuppa Soup menjadi lebih diapresiasi oleh peminat F&B di Ibukota. As we know, Zuppa Soup dulu kala hanya dikenal di kalangan segelintir orang saja, karena keberadaannya yang terbatas hanya di Hotel bintang 5 dengan harga yang sangat tinggi, dibandingkan saat ini.

Cafe Oh La La juga dikenal dengan coffee drinksnya. Well, okay ... masih ada 2 brand besar lainnya (The Star and The Bean) yang sebenarnya jauh lebih dulu mengedukasi peminat F&B mengenai coffee drinks yang sebenarnya.

sudut cafe yang sarat nuansa ala cafe @Paris

Sangat menarik pada akhirnya, ketika mengetahui bahwa Cafe Oh La La akhirnya lebih serius dalam mengedukasi loyal customers mereka mengenai standar penyajian coffee drinks yang seharusnya. Dimulai dengan rebranding dengan mengganti logo mereka, Cafe Oh La La juga mengubah konsep cafe mereka dengan tampil lebih modern yet classic dengan tema kota Paris yang romantis. (did i hear Paris? yay, thats why i love their new concept)


 Classic Affogato 







Basically, Affogato adalah Single shot of Espresso with Ice Cream.
Layer bawah di cocktail glass itu adalah Espresso yang sudah dituang. Cukup diaduk sampai Espresso mem-blend the ice cream, hingga rata, karena setelah tercampur rata, sensasinya lebih terasa. Please no sugar added, karena citarasa manis dari ice cream sudah cukup, sehingga tidak mempunyai kans untuk merusak sensasi bittersweet Espresso yang dibrewing from freshly grind coffee beans itu. Sensasi bittersweet Espresso di Cafe Oh La La terbilang cukup baik, masih bisa diterima oleh lidah saya yang terlalu feminim.
Pasti, saya akan revisit untuk their Affogato.


Espresso Con Panna



Masih hadir dengan signature coffee drinks ala Eropa, Espresso Con Panna memang merupakan classic coffee drinks yang cukup dikenal di antara para coffee lovers. Berbeda, dengan Affogato yang menggunakan Ice Cream, Espresso Con Panna ini menggunakan campuran whipped cream yang sudah terasa manis (in a good way because it was very mild of sweet). Menurut saya, berlaku juga untuk jenis kopi ini dimana lebih baik we skip the sugar, supaya citarasa kopinya tetap balance. Di bagian bawah whipped cream itu tentunya ada Espresso dengan kualitas yang sama dengan Affogato. For me, saya lebih suka Affogato, even this Espresso Con Panna also can be a good option when you wanna enjoy classic coffee drinks @ Cafe Oh La La. 


 Bavarian Chocolate Mousse





Bavarian chocolate mousse ini terbilang cukup enak dengan tekstur mousse yang benar (tidak mengaret seperti mousse yang terlalu banyak menggunakan gelatin). Tapi, untuk chocolate glazenya (bagian atas) menurut saya terlalu tebal. I prefer it (anykind of cake glazing) more thinner. Selebihnya, Bavarian Chocolate Mousse ini layak masuk dalam purchase order saya lain waktu saat revisit nanti.




Thursday, March 29, 2012

Indulge Sweets at Bakerzin


BAKERZIN JAKARTA





Sudah dari tahun 2005, Bakerzin menjadi patisserie favorit saya, Dengan modern patisserie style di tahun 2005, Bakerzin memang terlihat berbeda dari kebanyakan Patisserie lainnya, di Jakarta. Bisa dibilang, saat itu Bakerzin adalah salah satu Patisserie di luar jaringan hotel yang berkonsep French-Japanese. Konsep yang sangat yang banyak diusung oleh Patisserie2 di Perancis dan Jepang. Beberapa famous Patisserie yang mengusung konsep ini adalah Pierre Herme, Sadaharu Aoki dsb.

Pertama kali mencicipi produk pastry di Bakerzin, saya sudah memberi 5 bintang.




Citarasa cake dan varian moussenya benar-benar tersaji secara apik. Tidak ada rubbery texture pada moussenya. Dan, banyak produknya yang memakai Valrhona chocolate sebagai campuran pada ingredientnya. Jadi, tidak heran, kualitas rasa terjejak dengan baik.

Berapa kali saya sempat kembali mengunjungi Bakerzin. Dan, setiap berkunjung saya selalu menyempatkan untuk kembali mencicip Strawberry Shortcakenya, yang menurut saya adalah 3besar yang terbaik di Jakarta.

Terakhir mengunjungi Bakerzin itu kemarin, saat saya bertemu dengan seorang Praktisi Kuliner terkenal di Indonesia dan pengarang puluhan buku-buku kuliner sukses, Ibu HM yang menjadi narasumber saya untuk artikel Profile di majalah tempat saya menjadi kontributor. Kebetulan, saya sudah mengenal beliau, karena beliau pernah menjadi RedPel saya (sekaligus mentor di bidang kuliner) tahun 2004 lalu. Saya tahu persis, kecintaan beliau pada Bakerzin. She is a sweet tooth person, layaknya diri saya. Tapi, beliau sadar, dengan umurnya yang sudah sepuh, beliau harus pandai menjaga kesehatan. Beliau pun aktif dalam komunitas Food Combining. Jika berbicara tentang dessert, Ibu HM ini salah satu pakarnya. Untuk beliau, kualitas itu harga mati. Saya setuju. Tidak ada rasa yang benar-benar lezat, jika bukan berasal dari alam/natural. Siang itu, saya baru mengetahui kalau beliau adalah pecinta Vanilla. Walaupun, beliau juga menyenangi couverture chocolate. Menurut beliau, semua tergantung untuk apa/jenis olahannya dulu. Sebenarnya, saya sendiri adalah pecinta Vanilla. Untuk saya, Vanilla pod adalah olahan dari alam yang amat sempurna. Tuhan menciptakan jenis tumbuhan ini hingga manusia bisa mengolahnya dengan cara mendiamkannya dalam jangka waktu tertentu, sehingga menghasilkan aroma natural yang simple tapi mewah. Madagascar Vanilla adalah ingredients termahal di dunia  no.2 setelah saffron. Wajar saja, aroma alami yang tercipta menurut saya sangat worthed dengan harganya. Aromanya sangat sempurna dan tidak bisa digantikan dengan bahan kimia manapun (yang berusaha menirunya). Kemarin, saya menyisip Vanilla Bourbon Tea nya Bakerzin yang sangat membuat rileks tubuh yang sedang dihantam Flu. Ah, by the way, kemarin itu juga sempat menyicip Grand Marnier Souffle with Vanilla sc nya Bakerzin yang tersohor itu. Kebetulan Ibu HM mengajak share, ya as a sweet tooth person saya dengan senang hati menerima :) Tapi, saya tidak sempat take a pict. Review saya untuk Grand Marnier Soufflenya, so soft and light dengan after taste sedikit bitter dari Grand Marnier yang menguap. Rasa manisnya cenderung tawar, dan ketika dipadu dengan vanilla sauce (note:with real vanilla pod), membuat souffle ini layak menjadi hidangan dessert yang patut di appreciate. 5/5 off course.
Ya. produk Patisserie memang selayaknya dibuat dengan pemilihan kualitas bahan yang terbaik. Seperti halnya Bakerzin.

Sebenarnya, beberapa bulan lalu, saya sempat berkunjung ke Bakerzin. Tapi,sayang Strawberry Shortcakenya sedang sold out. Saat itu pun, produknya sudah hampir sold out semua. Jadi, hanya beberapa yang saya beli dan saya nikmati bersama anggota keluarga saya yang lainnya. Yes, we love to indulge sweets together.



Malam itu, saya memilih Sweet Pleasure (Plaisir Sucre), Black Forest, Cheesecake (saya lupa jenisnya, sepertinya butterscotch or something related to caramel thing, Brownies Mousse dan Sumatera.

 (From left to right : Sumatera, Black Forest, Cheesecake, Brownie Mousse, Sweet Pleasure)


 SWEET PLEASURE (PLAISIR SUCRE)

Harus saya akui, ini adalah salah satu sajian pastry terbaik yang pernah saya santap. Saya memang sudah aware bahwa Bakerzin juga menghadirkan Sweet Pleasure di varian cake displaynya. Bagi pecinta pastry, siapa yang tidak tahu Sweet Pleasure (Plaisir Sucre)? Pierre Herme adalah Pastry Chef yang mempopulerkannya lewat Patisserienya yg bernama sama dengan namanya. 3 Elemen utama dalam Sweet Pleasure adalah, Milk Chocolate, Hazelnut dan Feuillentine (sejenis crispy butter crepe, originally from French). Komposisi dan karakteristik dari Sweet Pleasure sangat seimbang dan tersaji dengan sangat apik, memberikan citarasa tinggi dari ingredients yang digunakan. Untuk saya this is worth 5/5.




CHEESECAKE





Pardon me, saya lupa nama cheesecakenya apa. Tapi, saya tidak lupa dengan citarasa yang hadir dari sepotong cheesecake berkualitas ini. Ada jejak butterscotch or caramel something, seingat saya. Tapi, rasa manisnya tidak berlebihan. Cukup dan pas. Bakerzin termasuk Patisserie yang piawai dalam mengcreate sajian Cheesecake. Bukan hal yang rahasia, jika anda tidak hati-hati dalam proses pengolahan cheesecake, rubbery texture is a true nightmare yang akan anda dapat. Jadi, my thumbs untuk Bakerzin as a fabulous cheesecake maker. Oh, by the way ... Crust nya juga sangat lezat. Sepertinya memakai pate sable, sehingga teksturnya renyah dengan rasa butter yang intens. Sekali lagi, rasa manisnya pun cukup. Still, this is worth my 5/5.








BLACK FOREST


Dari tahun 2005, saya sudah menyukai sajian Black Forest dari Bakerzin. Seperti halnya Strawberry Shortcake, Black Forest dari Bakerzin untuk saya merupakan kreasi pastry klasik yang hadir dengan style modern, tetapi tetap meninggalkan jejak klasiknya. Serutan cokelat adalah hal klasik yang tidak bisa dilupakan, jika anda akan memilih sepotong Black Forest. Semakin fine hasil serutannya, semakin baik kualitas cokelat yang digunakan. Couverture chocolate akan menghasilkan serutan yang lebih tipis dan terlihat fine. Berbeda dengan hasil serutan compound yang akan terlihat super tebal (familiar,huh?). Untuk saya, Black Forest dari Bakerzin termasuk Black Forest favorit. Setiap elemen pembentuknya hadir dengan citarasa baik dengan manis yang cukup. Cream yang digunakan pun jenis fresh cream, terlihat dari warnanya. Sponge cokelatnya lembut dengan aftertaste kirschwasser yang tidak mendominasi. Light chocolate moussenya membuat addict, seperti ada jejak Valrhona chocolate di dalamnya. Dan, black cherriesnya pun cukup, tidak terlalu asam layaknya morello cherries. Well, i give this 4,5/5.


SUMATERA

Saya cukup menggemari varian mousse cake yang dihadirkan oleh Bakerzin. Semoga saya tidak salah, seingat saya nama produk pastry yang waktu itu saya beli adalah Sumatera (gambar di samping). Tetap tidak ada rubbery texture, that's why i appreciate Bakerzin's mousse cakes. White chocolate moussenya sedikit lebih manis, walaupun masih wajar dan bisa dinetralisir dengan elemen lainnya yang ada di Sumatera ini. 4,5/5 from me.



BROWNIES MOUSSE


Lagi-lagi saya masih bisa meng-appreciate jenis mousse cake ini. Tapi, kali ini hanya mousse nya saja, Browniesnya untuk saya sedikit kering. Adanya lapisan mousse di atasnya, agak membantu memperbaiki tekstur brownies ketika disantap. Walaupun, saya expect browniesnya bisa lebih soft, seperti fudge brownie, maybe. Walaupun begitu, saya tetap mengagumi kreasi mousse cake di Bakerzin. 5/5 for mousse on top, 3/5 for brownies.


Next time, mau revisit lagi, mau nyoba Pistachio French Macaron, Opera dan Artisan Breadnya. (dee)
All photos taken by dee

Tuesday, March 6, 2012

Premium Japanese Bread @Pan Ya Bakery Jakarta


 Let’s Eat (Good) Bread @Pan-Ya


Memilih roti bergaya Japanese Bread di Jakarta, saat ini tentu bukan perkara sulit. Dengan semakin meningkatnya tren Asian Bakery di Indonesia, khususnya di Jakarta, Bakery  berkonsep Asian Bakery pun banyak bermunculan. Tren Asian Bakery yang berkembang di Indonesia meliputi Taiwanese, Chinese, Japanese dan Korean Bread.

Salah satunya, yang mengusung tren Japanese Bakery adalah Pan-Ya Bakery.

Hadir di hampir semua jaringan Food Hall di mall - mall ternama di Jakarta, membuat Pan-Ya menjadi salah satu Japanese Bakery yang cukup dikenal oleh masyarakat ibu kota. Pemilihan bahan baku yang berkualitas tinggi menjadikan Pan-Ya sebagai salah satu Premium Bakery di Indonesia.

Pemakaian Fresh Yeast Dan Tanpa Bahan Pengawet

Sajian beragam roti di Pan-Ya selalu tersaji fresh. Ini terbukti dari aroma dan citarasa roti yang bisa dibuktikan sendiri. Pemakaian fresh yeast menjadi berita baik bagi penyuka olahan beragi. Pemakaian fresh yeast akan mempengaruhi aroma roti (lebih harum dan natural) serta sangat bagus diterapkan pada pembuatan soft bread, karena mampu membantu kerja gluten secara lebih intens, sehingga serat roti akan lebih halus dan seragam. Tentunya, pemakaian tepung terigu berprotein tinggi di kisaran 14%-16% pun, juga mempengaruhi kelembutan dan keseragaman granular serat roti yang dihasilkan, ketika roti matang. Tepung terigu berkadar protein 14%-16% belum tersedia di pasar Indonesia secara retail. Jika ingin mendapatkan tepung terigu berprotein 14%-16% (sekelas Komachi Flour Jepang), harus melewati supplier-supplier tepung terigu di Indonesia.


Beragam Varian Roti Ala Okayama Jepang Di Pan-Ya Bakery

Beragamnya pilihan roti di Pan-Ya, memang terlihat sederhana. Tidak banyak topping seperti halnya jenis roti Taiwan. Tapi, di Pan-Ya anda akan mendapatkan citarasa roti otentik Okayama yang sangat baik dari segi kualitas rasa maupun tekstur. Semua produk roti di Pan-Ya Bakery di pantau oleh sang Master Chef, Mr.Kawakami dari Okayama, Jepang secara berkala. Sehingga, kecenderungan menurunnya kualitas produk akan sangat minim sekali.

Beberapa varian roti bahkan memiliki isian yang sangat melimpah. Sebut saja Okayama An Pan dengan limpahan isi pasta kacang merahnya maupun Fuji San, dengan isian kismisnya. Hal ini sesuai dengan kesukaan masyarakat Jepang, yang lebih menyenangi isian yang banyak pada rotinya serta citarasa serat roti yang kadangkala bercampur dengan isian rotinya.



MATCHA MELON PAN

Melon Pan merupakan salah satu jenis roti favorit warga negara Jepang, yang dijual di hampir seluruh Bakery di Jepang. Melon Pan dibuat dengan inspirasi buah melon, yang memang merupakan buah yang paling difavoritkan oleh masyarakat di Jepang.

Melon Pan hadir dengan pemakaian topping yang menyerupai tekstur cookies, renyah tetapi mudah lumer di mulut ketika dikunyah. Di Pan-Ya, selain Melon Pan yang original, hadir juga varian Matcha Melon Pan. Matcha atau ekstrak teh hijau dalam bentuk bubuk memang merupakan salah satu ingredient yang menjadi ciri khas kuliner Jepang. Matcha Melon Pan tersaji dengan baik. Serat rotinya halus, granular seratnya seragam dengan aroma matcha yang intens. Meskipun terdapat taburan gula kastor pada toppingnya, jangan khawatir. Tidak ada jejak manis berlebih ketika menyantap Matcha Melon Pan ini.



FUJI SAN

Tampilan Fuji San memang unik. Sangat eye catchy ketika pertama kali melihatnya dalam jejeran rak-rak kayu minimalis di antara beragam varian roti lainnya, yang ada di Pan-Ya. Dari nama dan bentuknya, memang akan langsung mengingatkan kita pada gunung Fuji yang sangat terkenal itu. Tidak salah, karena Fuji San memang lahir dari inspirasi Master Chef, Mr. Kawakami terhadap gunung Fuji. 

DI dalam kawah Fuji San, anda akan menemui kejutan isian kismis yang lembut dengan citarasa khasnya yang manis asam. Topping Fuji San memakai selai Raspberry yang segar. Lelehan white chocolate di bagian luar Fuji San memberi sensasi manis creamy khas cokelat putih. Serat rotinya pun terbilang cukup memuaskan. Tidak lengket ataupun kempes. Ketika dikunyah, aroma roti yang natural pun tercium, berbaur dengan kesegaran isian dan toppingnya. Rasa manisnya pun terbilang cukup/tidak terlalu manis.



OYAKI CHOCO

Simple food does taste better!

Jangan terkecoh dengan penampilannya yang sangat sederhana itu. Sekilas memang tidak terlihat seperti roti pada umumnya. Tapi,jangan khawatir. Serat roti nya masih tersaji secara apik. Terbilang masih halus dengan rongga roti rapat, tetapi tidak lengket ketika dikunyah. Ciri dari roti yang dibuat dengan teknik yang benar dan pemakaian bahan yang masih natural.

Isian cokelat filling yang lembut dan kepingan kacang Almond yang harum dan krispi, merupakan kejutan yang menyenangkan ketika menyantap Oyaki Choco. Meskipun isiannya adalah cokelat, jangan harap anda akan menemukan roti bercitarasa manis pekat. Karena, isian cokelat fillingnya terbilang sedang manisnya. Rasa cokelatnya memang cukup pekat, meninggalkan jejak after taste sedikit pahit. Sepertinya Pan-Ya menggunakan cokelat filling berkualitas tinggi.


OKAYAMA AN PAN

 Dari namanya, karakter roti ini bisa langsung mudah ditebak. Okayama, berarti roti ini merupakan produk roti otentik dari kota Okayama, Jepang. An Pan berarti roti dengan isian pasta kacang merah.

Ketika di santap, Okayama An Pan memang roti isi kacang merah. Filling kacang merahnya bisa dibilang banyak. Lebih banyak isian nya daripada proporsi rotinya. Bagi anda penyuka pasta kacang merah khas Jepang (Azuki red beans), Okayama An Pan bisa menjadi pilihan untuk masuk dalam daftar belanja roti anda.

Bentuknya pun cukup unik, seperti jambu ataupun lonceng. Warna permukaan kulit roti juga memberi nilai tambah untuk keseluruhan karakter dari Okayama An Pan, karena sangat menggugah selera.




CUSTARD CREAM PAN

Bentuknya yang simple, khas roti ala Indonesia dengan warna permukaan roti cokelat keemasan yang menggugah selera, bisa jadi alasan pertama ketika anda memilih untuk membeli Custard Cream Pan.

Tapi, citarasa yang ditawarkan roti ini patut dijadikan sebagai alasan utama. Aroma roti yang natural tercium jelas ketika mulai ingin disantap. Filling custard cream yang ada di dalam roti tersaji dengan teknik yang benar.

Custard cream pan memakai custard cream yang dibuat sendiri (homemade), bukan dari pabrikan. Sangat jelas terlihat pada tekstur custard yang lembut, warna kuning muda yang cenderung mendekati putih dengan aroma vanilla yang natural. Custardnya memang memakai biji vanilla asli. Pemakaian biji vanilla asli terlihat dari butiran-butiran super kecil biji vanilla, yang tersebar merata pada custardnya. Custard cream pan adalah salah satu bukti bahwa Pan-Ya menggunakan ingredients berkualitas tinggi. (Dee)



Foto : Dee
Tulisan : Dee