BAKERZIN JAKARTA
Sudah dari tahun 2005, Bakerzin menjadi patisserie favorit saya, Dengan modern patisserie style di tahun 2005, Bakerzin memang terlihat berbeda dari kebanyakan Patisserie lainnya, di Jakarta. Bisa dibilang, saat itu Bakerzin adalah salah satu Patisserie di luar jaringan hotel yang berkonsep French-Japanese. Konsep yang sangat yang banyak diusung oleh Patisserie2 di Perancis dan Jepang. Beberapa famous Patisserie yang mengusung konsep ini adalah Pierre Herme, Sadaharu Aoki dsb.
Pertama kali mencicipi produk pastry di Bakerzin, saya sudah memberi 5 bintang.
Citarasa cake dan varian moussenya benar-benar tersaji secara apik. Tidak ada rubbery texture pada moussenya. Dan, banyak produknya yang memakai Valrhona chocolate sebagai campuran pada ingredientnya. Jadi, tidak heran, kualitas rasa terjejak dengan baik.
Berapa kali saya sempat kembali mengunjungi Bakerzin. Dan, setiap berkunjung saya selalu menyempatkan untuk kembali mencicip Strawberry Shortcakenya, yang menurut saya adalah 3besar yang terbaik di Jakarta.
Terakhir mengunjungi Bakerzin itu kemarin, saat saya bertemu dengan seorang Praktisi Kuliner terkenal di Indonesia dan pengarang puluhan buku-buku kuliner sukses, Ibu HM yang menjadi narasumber saya untuk artikel Profile di majalah tempat saya menjadi kontributor. Kebetulan, saya sudah mengenal beliau, karena beliau pernah menjadi RedPel saya (sekaligus mentor di bidang kuliner) tahun 2004 lalu. Saya tahu persis, kecintaan beliau pada Bakerzin. She is a sweet tooth person, layaknya diri saya. Tapi, beliau sadar, dengan umurnya yang sudah sepuh, beliau harus pandai menjaga kesehatan. Beliau pun aktif dalam komunitas Food Combining. Jika berbicara tentang dessert, Ibu HM ini salah satu pakarnya. Untuk beliau, kualitas itu harga mati. Saya setuju. Tidak ada rasa yang benar-benar lezat, jika bukan berasal dari alam/natural. Siang itu, saya baru mengetahui kalau beliau adalah pecinta Vanilla. Walaupun, beliau juga menyenangi couverture chocolate. Menurut beliau, semua tergantung untuk apa/jenis olahannya dulu. Sebenarnya, saya sendiri adalah pecinta Vanilla. Untuk saya, Vanilla pod adalah olahan dari alam yang amat sempurna. Tuhan menciptakan jenis tumbuhan ini hingga manusia bisa mengolahnya dengan cara mendiamkannya dalam jangka waktu tertentu, sehingga menghasilkan aroma natural yang simple tapi mewah. Madagascar Vanilla adalah ingredients termahal di dunia no.2 setelah saffron. Wajar saja, aroma alami yang tercipta menurut saya sangat worthed dengan harganya. Aromanya sangat sempurna dan tidak bisa digantikan dengan bahan kimia manapun (yang berusaha menirunya). Kemarin, saya menyisip Vanilla Bourbon Tea nya Bakerzin yang sangat membuat rileks tubuh yang sedang dihantam Flu. Ah, by the way, kemarin itu juga sempat menyicip Grand Marnier Souffle with Vanilla sc nya Bakerzin yang tersohor itu. Kebetulan Ibu HM mengajak share, ya as a sweet tooth person saya dengan senang hati menerima :) Tapi, saya tidak sempat take a pict. Review saya untuk Grand Marnier Soufflenya, so soft and light dengan after taste sedikit bitter dari Grand Marnier yang menguap. Rasa manisnya cenderung tawar, dan ketika dipadu dengan vanilla sauce (note:with real vanilla pod), membuat souffle ini layak menjadi hidangan dessert yang patut di appreciate. 5/5 off course.
Ya. produk Patisserie memang selayaknya dibuat dengan pemilihan kualitas bahan yang terbaik. Seperti halnya Bakerzin.
Sebenarnya, beberapa bulan lalu, saya sempat berkunjung ke Bakerzin. Tapi,sayang Strawberry Shortcakenya sedang sold out. Saat itu pun, produknya sudah hampir sold out semua. Jadi, hanya beberapa yang saya beli dan saya nikmati bersama anggota keluarga saya yang lainnya. Yes, we love to indulge sweets together.
Malam itu, saya memilih Sweet Pleasure (Plaisir Sucre), Black Forest, Cheesecake (saya lupa jenisnya, sepertinya butterscotch or something related to caramel thing, Brownies Mousse dan Sumatera.
(From left to right : Sumatera, Black Forest, Cheesecake, Brownie Mousse, Sweet Pleasure)
SWEET PLEASURE (PLAISIR SUCRE)
Harus saya akui, ini adalah salah satu sajian pastry terbaik yang pernah saya santap. Saya memang sudah aware bahwa Bakerzin juga menghadirkan Sweet Pleasure di varian cake displaynya. Bagi pecinta pastry, siapa yang tidak tahu Sweet Pleasure (Plaisir Sucre)? Pierre Herme adalah Pastry Chef yang mempopulerkannya lewat Patisserienya yg bernama sama dengan namanya. 3 Elemen utama dalam Sweet Pleasure adalah, Milk Chocolate, Hazelnut dan Feuillentine (sejenis crispy butter crepe, originally from French). Komposisi dan karakteristik dari Sweet Pleasure sangat seimbang dan tersaji dengan sangat apik, memberikan citarasa tinggi dari ingredients yang digunakan. Untuk saya this is worth 5/5.
CHEESECAKE
Pardon me, saya lupa nama cheesecakenya apa. Tapi, saya tidak lupa dengan citarasa yang hadir dari sepotong cheesecake berkualitas ini. Ada jejak butterscotch or caramel something, seingat saya. Tapi, rasa manisnya tidak berlebihan. Cukup dan pas. Bakerzin termasuk Patisserie yang piawai dalam mengcreate sajian Cheesecake. Bukan hal yang rahasia, jika anda tidak hati-hati dalam proses pengolahan cheesecake, rubbery texture is a true nightmare yang akan anda dapat. Jadi, my thumbs untuk Bakerzin as a fabulous cheesecake maker. Oh, by the way ... Crust nya juga sangat lezat. Sepertinya memakai pate sable, sehingga teksturnya renyah dengan rasa butter yang intens. Sekali lagi, rasa manisnya pun cukup. Still, this is worth my 5/5.
BLACK FOREST
Dari tahun 2005, saya sudah menyukai sajian Black Forest dari Bakerzin. Seperti halnya Strawberry Shortcake, Black Forest dari Bakerzin untuk saya merupakan kreasi pastry klasik yang hadir dengan style modern, tetapi tetap meninggalkan jejak klasiknya. Serutan cokelat adalah hal klasik yang tidak bisa dilupakan, jika anda akan memilih sepotong Black Forest. Semakin fine hasil serutannya, semakin baik kualitas cokelat yang digunakan. Couverture chocolate akan menghasilkan serutan yang lebih tipis dan terlihat fine. Berbeda dengan hasil serutan compound yang akan terlihat super tebal (familiar,huh?). Untuk saya, Black Forest dari Bakerzin termasuk Black Forest favorit. Setiap elemen pembentuknya hadir dengan citarasa baik dengan manis yang cukup. Cream yang digunakan pun jenis fresh cream, terlihat dari warnanya. Sponge cokelatnya lembut dengan aftertaste kirschwasser yang tidak mendominasi. Light chocolate moussenya membuat addict, seperti ada jejak Valrhona chocolate di dalamnya. Dan, black cherriesnya pun cukup, tidak terlalu asam layaknya morello cherries. Well, i give this 4,5/5.
SUMATERA
Saya cukup menggemari varian mousse cake yang dihadirkan oleh Bakerzin. Semoga saya tidak salah, seingat saya nama produk pastry yang waktu itu saya beli adalah Sumatera (gambar di samping). Tetap tidak ada rubbery texture, that's why i appreciate Bakerzin's mousse cakes. White chocolate moussenya sedikit lebih manis, walaupun masih wajar dan bisa dinetralisir dengan elemen lainnya yang ada di Sumatera ini. 4,5/5 from me.
BROWNIES MOUSSE
Lagi-lagi saya masih bisa meng-appreciate jenis mousse cake ini. Tapi, kali ini hanya mousse nya saja, Browniesnya untuk saya sedikit kering. Adanya lapisan mousse di atasnya, agak membantu memperbaiki tekstur brownies ketika disantap. Walaupun, saya expect browniesnya bisa lebih soft, seperti fudge brownie, maybe. Walaupun begitu, saya tetap mengagumi kreasi mousse cake di Bakerzin. 5/5 for mousse on top, 3/5 for brownies.
Next time, mau revisit lagi, mau nyoba Pistachio French Macaron, Opera dan Artisan Breadnya. (dee)
All photos taken by deeNext time, mau revisit lagi, mau nyoba Pistachio French Macaron, Opera dan Artisan Breadnya. (dee)
No comments:
Post a Comment